Minggu, 14 Agustus 2011

Leather May Replace Skin

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

FemDom to Live (part 3)

Lanjutan FemDom to Live (part 2) :*
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat hingga Nyonya tidak sadar sudah menjadi Assistent Partner di dalam Law Firm tempat Nyonya bekerja. Nyonya tidak lagi bekerja sesibuk dulu yang berangkat pagi dan pulang hingga larut malam sehingga Nyonyapun mempunyai waktu lebih untuk me-lobby dengan teman-teman atau sekedar bermain FemDom dengan Satria. Karena waktu bermain dengan Satria lebih banyak, Nyonya terkadang memperlakukan Satria bagaikan peliharaan Nyonya yaitu menjadikan Satria seperti kuda-kudaan atau anjing-anjingan yang suka menjilati tubuh Nyonya dan disaat Satria melawan kehendak Nyonya (sekali-kali karena namanya manusia pasti mau menang juga), Nyonyapun mengunci atau mengikat Satria ke dalam kandang hewan bagaikan seorang anjing Great Dane (Scooby Doo Dog) dan membiarkannya di dalam kandang tersebut hingga Satria merasa takut. Dengan begini, Nyonyapun merasa semakin superior terhadap Satria.


Karena pekerjaan Nyonya lebih banyak me-lobby dengan rekan kerja atau teman-teman, suatu hari ada 2 teman wanita Nyonya yang mengunjungi rumah Nyonya dan mereka dilayani oleh Satria layaknya pembantu melayani tamu yang datang ke rumah majikanya. Pertama kali teman Nyonya melihat Satria, mereka langsung heran dan bertanya kepada Nyonya "Siapakah laki-laki ini?", Nyonya lalu merespons dengan menjawab "Oh, dia adalah pembantu saya". Nyonya merespon seperti itu karena di kantor Nyonya tidak pernah membahas masalah rumah tangga Nyonya dengan teman-teman. Teman Nyonya-pun tidak ada pikiran sama sekali bahwa Nyonya sudah menikah dan tentu saja karena Nyonya tidak mau karier Nyonya jatuh hanya karena opini jelek mengenai suami Nyonya yang hanya bekerja sebagai suami rumah tangga, Nyonya mengaku ke teman Nyonya bahwa Nyonya sudah menjanda dan Satria adalah pembantu yang baik di rumah ini. Lalu terjadilah keheranan dengan 2 teman Nyonya tersebut, mereka heran kenapa Nyonya yang tinggal sendiri lebih memilih pembantu laki-laki daripada perempuan dan ketika mereka menyatakan ini kepada Nyonya, Nyonya pun sadar bahwa ini hal ini cukup dan dapat menjadi gossip yang dapat menjatuhkan nama Nyonya. Lalu Nyonya berpikir, tidak mungkin untuk mengusir Satria secara dia masi suami Nyonya meski dia seperti hewan peliharaan, tapi bagaimana caranya agar Nyonya tidak dicurigai..? Ini masih membutuhkan waktu... 


Seiring waktu berjalan, teman-teman nyonya yang mengetahui bahwa Nyonya adalah seorang janda dan mereka mulai mengajak Nyonya untuk Hang-Out bersama mereka layaknya perempuan metropolitan yang rata-rata sudah berumur diatas 24thn. Mereka mengangap bahwa seks bebas adalah hal yang lumrah. Hampir seminggu sekali mereka pergi bersama ke Night-Club papan atas di Jakarta yang bertempat antara lain di Senayan untuk menikmati kebebasan mereka. Mereka mulai mengajak Nyonya, dan ketika Nyonya setuju untuk pergi bersama mereka, Nyonya tahu bahwa kehidupan rumah tangga Nyonya akan berubah banyak.


Lalu, bagaimanakah nasib Satria selanjutnya jika Nyonya sudah menikmati indahnya kehidupan metropolitan ini? Apakah Nyonya akan meninggalkan Satria dan menyudahi semua drama FemDom ini? Untuk mengetahuinya, baca post-an Nyonya yang FemDom to Live (part 4). Sorry if Nyonya shall keep the story to be continued cuz Nyonya needs some inspiration too hihi please be patient untill Nyonya posts it publicly. Thank you for keep reading Nyonya Anya's Dream Story.. hugs and kisses Nyonya Anya :*

Jumat, 12 Agustus 2011

Submissive Quotes ❤



Mau femdom art lebih banyak? Silahkan buka blog Nyonya satunya lagi di http://nyonyanyaart.blogspot.com/
hugs and kisses Nyonya Anya :*

FemDom to Live (part 2)

Ini lanjutan dari FemDom to Live (part 1) :*

Satria pernah menegaskan bahwa hubungan FemDom ini adalah sebuah privasi kami berdua sehingga tidak boleh pihak diluar kita yang mengetahui kebiasaan ini karena takut dicap buruk dan aneh oleh masyarakat. Alhasil rahasia ini terus berlangsung hingga suatu saat, Satria di-PHK oleh kantornya akibat global crisis dan Nyonya harus mencari penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecil ini.

Tidak lama, Nyonya dan Satria akhirnya mendapatkan pekerjaan. Nyonya dapat pekerjaan disebuah Law Firm sedangkan Satria di sebuah restoran cepat saji yang gajinya tidak seberapa dibandingkan gaji Nyonya. Karena kehidupan keluarga ini sebagian besar dipenuhi oleh hasil keringat Nyonya, Satriapun menjadi semakin submissive terhadap Nyonya. Kehidupan sehari-hari kami mulai berubah dari biasanya. Biasanya, kegiatan seperti memasak, mencuci, menyapu, mengepel, dsbny dilakukan oleh Nyonya. Karena sekarang Nyonya sibuk bekerja di Law Firm dan pulang selalu malam hari, kegiatan-kegiatan sederhana itu digantikan oleh Satria dan Satria dapat memaklumi keadaan tersebut. Hari berganti hari, kehidupan kami yang seperti ini berlangsung hingga kami menghadapi dilemma dimana kami berdua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan mulai melupakan kondisi rumah tempat tinggal kami. Kami pernah menyewa pembantu rumah tangga tidak hanya sekali untuk mengurus rumah, namun pembantu-pembantu itu selalu mempunyai maksud tersembunyi disaat bekerja sehingga kami menjadi trauma dan tidak mau memperkerjakan seorang pembantu di dalam rumah kami lagi.

Kami berunding dan membahas masing-masing pekerjaan kami untuk meyakinkan satu sama lain bahwa pekerjaan siapa yang lebih pantas untuk diteruskan dan tidak. Selain itu, kamipun masing-masing mencoba mengambil cuti satu minggu bergantian untuk tinggal di rumah dan mengurus rumah tangga. Selama seminggu itupun, kami melihat siapa yang lebih pantas bekerja dan pantas mengurus rumah tangga. Alhasil, karena Nyonya berpenghasilan lebih besar, karier Nyonya untuk masa depan lebih cerah, dan Satria lebih terampil dalam mengatur keadaan rumah tangga, Satria mengalah untuk berhenti bekerja dan Nyonyalah sekarang yang menjadi tulang punggung dalam keluarga ini.

Tidak disangka karier Nyonya dalam Law Firm begitu lancar, banyak case-case yang yg harus ditangani oleh Law Firm tempat Nyonya bekerja sehingga Nyonya harus bekerja terus dari pagi hingga larut malam. Melihat Nyonya yang begitu sibuk, Satria-pun merasa iba dan bersedia untuk mengantar - jemput Nyonya ke tempat kerja. Setibanya di rumah, setiap hari Satria memasakan makanan favorit Nyonya, menyiapkan air panas untuk Nyonya mandi, dan memberikan Nyonya pijatan setiap sebelum tidur. Setiap weekend, kami-pun masih melakukan hubungan seksual baik secara femdom maupun normal. Namun, karena sekarang Nyonyalah yang memiliki penghasilan, kostum Nyonya untuk melakukan femdom semakin bervariasi dan alat tambahan untuk femdom seperti strap-on, crops&canes, Vegan Sensation Play, Floggers&Paddles, Cupping set, etc pun semakin banyak sehingga Nyonya menjadi semakin senang melakukan femdom terhadap Satria. Lalu disaat Nyonya mendapatkan libur panjang, Nyonya-pun mengajak Satria untuk berkunjung ke Other World Kingdom sekaligus belajar lebih banyak tentang femdom. Kamipun semakin lama semakin tidak bisa lepas dari berhubungan seksual ala FemDom karena femdom ini bagaikan drugs yang benar-benar membuat addicted..

Lalu, apakah kehidupan Nyonya dan Satria akan terus seperti ini hingga Nyonya mati nanti? tentu saja tidak. Seperti jenjang karier Nyonya dimana Nyonya tidak mau statis, hubungan Nyonya dengan Satriapun tidak boleh statis. Makanya baca kelanjutan Nyonya's Dream di FemDom to Live (part3)-nya yaaa.. hugs n kisses Nyonya Anya :* 

FemDom to Live (part 1)

Setiap wanita pasti mempunyai dream of life tentang bagaimana kehidupannya setelah menikah, bagaimana pekerjaannya di masa depan, dan apa saja yang harus dimiliki sebelum kehidupan dunianya berakhir. Walaupun semua harapan itu tidak dapat terwujud semua, tapi tidak ada salahnya untuk mempunyai harapan, iya bukan?? Dan dalam postingan kali ini, Nyonya akan menceritakan Nyonya Anya's Dream yang berhubungan dengan FemDom.. (selamat membaca walau ceritanya agak panjang hihi)

Suatu hari Nyonya menikah dengan pria anggap saja bernama Satria. Dia adalah pria yang sangat tampan dan mempunyai pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup Nyonya. Namun sayangnya, karena setiap manusia mempunyai kekurangan, ia pun memiliki kekurangan dibagian alat kelaminnya. Awal-awal pernikahan tentu saja Nyonya merasa puas dengan keadaan fisik Satria dan Nyonyapun masih begitu polos dengan hubungan seksual diatas ranjang. Sayangnya, lama kelamaan Nyonya merasa alat kelamin Satria mulai menjenuhkan dan tidak membuat Nyonya merasa puas kembali dalam berhubungan seksual dengannya.




Lalu, untuk mencegah perceraian hanya karena ketidakpuasan dalam berhubungan seksual. Nyonya mencari jalan keluar dengan mencari-cari gaya berhubungan yang dapat menutupi ketidaknyamanan ini hingga Nyonya akhirnya menemukan FemDom dari internet. Sebelum Nyonya mempraktekan FemDom secara nyata diatas kasur, Nyonya memperkenalkan terlebih dahulu kepada Satria melalui artikel dan video FemDom yang Nyonya temukan di internet. Dan ternyata, Satriapun tidak keberatan jika melakukan hubungan seksual ala FemDom. Diawali dengan hubungan seksual biasa hanya saja Nyonya masih mengenakan pakaian sexy tight leather dan Satria fully naked, lalu berkembang dengan Foot Worship, lalu berkembang lagi menjadi spanking, whipping, torturing, dan dildoing. Tentu saja Nyonya tidak melakukan hubungan seksual ala FemDom ini secara terus menerus dengan Satria, terkadang Nyonya masih berhubungan seksual secara normal dengannya seperti yang ada dalam kitab Kamasutra.


Then...?? continue to FemDom to Live part 2 :*

Rabu, 10 Agustus 2011

Foot is The Sexiest Part from a Woman



Di beberapa post sebelum ini ada seseorang yang meminta tanggapan Nyonya mengenai Foot Fetish. Berikut adalah link atau rujukannya yang berisikan forum orang-orang pencinta Foot Fetish atau Nyonya lebih suka memanggilnya dengan Foot Worship. 



Menurut Nyonya, ini bukanlah suatu fetish yang aneh seperti fetish suka mencium celana dalam wanita atau merasa terangsang hanya karena bergesekan dengan wanita di dalam bus. Suka mencium kaki wanita merupakan hal wajar sebab kaki memang merupakan bagian tubuh wanita yang paling seksi sehingga wajar model-model catwalk kebanyakan dipilih karena memiliki kaki yang jenjang.

Foot Worship adalah kegiatan basic yang sering dilakukan diawal permainan FemDom. Bagi pemula atau pasangan yang baru masuk ke dunia FemDom, sebelum melakukan aktivitas yang lebih S&M, sebaiknya dimulai dengan aktivitas ini terlebih dahulu. Foot Worship dipraktekkan dengan cara menelanjangkan kaki seorang wanita yang masih menggunakan pakaian dan membiarkan kaki tersebut dipijat, diberi kehangatan dan sentuhan oleh mulut seorang pria. Di dalam telapak kaki terdapat banyak syaraf-syaraf yang berhubungan langsung dengan organ-organ tubuh lainnya sehingga Nyonya merasa senang jika pasangan Nyonya memberikan pijatan khusus dengan menggunakan lidahnya pada bagian kaki Nyonya. Berbeda dengan pijat refleksi, kenikmatan yang dirasakan oleh Nyonya tentunya berbeda. Saat pijak refleksi memberikan relaksasi, Foot Worship memberikan kepuasaan serta dorongan seksual bagi Nyonya untuk dapat lebih dominan. Jika anda seorang pria dan mendapati pasangan anda tidak dapat dominan dalam berhubungan seksual, cara ini dapat menjadi sebuah langkah awal agar pasangan anda dapat menikmati sensasi rasanya menjadi dominan. 



Terkadang Nyonya melakukan kegiatan ini tidak disaat keadaan kaki Nyonya naked. Jika kaki Nyonya merasa dingin atau dalam mengenakan kostum FemDom, Nyonya lebih senang menggunakan leather booths atau any high heels yang dapat menggoda pasangan Nyonya hingga akhirnya dia mau menjilat dan memberikan pijatan lidah untuk kaki Nyonya. Tentu saja rangsangan yang Nyonya dapatkan berbeda dengan tidak menggunakan sepatu. Tetapi, dorongan untuk melakukan kegiatan FemDom lainnya justru lebih kuat jika Nyonya di Foot Worship disaat mengenakan sepatu...

Get along with BDSM

Femdom memang tidak pernah lepas dari istilah BDSM. pencinta kegiatan femdom umumnya sering mendengar singkatan ini atau bahkan mengenal jenis-jenis kegiatannya. namun, apakah kalian tau kepanjangan dan arti dari singkatan tersebut?? Dalam post ini seperti yang telah Nyonya janjikan dalam postingan Nyonya sebelumnya, Nyonya akan memberikan gambaran kepada para pembaca tentang kepanjangan dan arti dari BDSM...

B for Bondage
Bondage dalam bahasa indonesia dapat diartikan dengan kata terkekang. Menjadikan pasangan Nyonya sebagai budak, pembantu, peliharaan, atau bawahan Nyonya yang dapat disuruh-suruh sesuka hati Nyonya merupakan contoh dari kegiatan ini. Nyonya membatasi kebebasan yang dapat dilakukan oleh pasangan Nyonya dengan tujuan agar pasangan Nyonya dapat paham akan derajat sosial yang dimilikinya khusus di mata Nyonya. Dengan kata lain, Bondage juga dapat diartikan sebagai status sosial pasangan Nyonya. Status sosial ini hanyalah berlaku di daerah kekuasaan Nyonya sehingga status ini hanya berlansung diantara Nyonya dan pasangan Nyonya saja. Untuk menandai status sosial yang dimiliki oleh pasangan Nyonya, Nyonya biasanya menandainya dengan menyuruh pasangan Nyonya untuk naked, memasangkannya kalung rantai seperti yang sering digunakan anjing untuk jalan-jalan di lehernya, melakukan strappado (mengikat tubuhnya dengan tali ke suatu benda), atau menyuruhnya untuk mengenakan kostum french maid yang khusus didesign sesuai ukuran tubuhnya. Dengan adanya perbedaan dalam cara berpakaian ini, Nyonya dapat merasa lebih superior dan bersikap lebih seperti majikan atau mistress kepada pasangan Nyonya dan pasangan Nyonyapun dapat lebih menghayati peranannya. 

for Discipline or Dominance
Discipline dalam bahasa Indonesia tentu saja berarti pendisiplinan untuk menunjukan kekuasaan. Pendisiplinan identik dengan kata latihan. Guna dari latihan tentu saja agar suatu aktivitas yang dilakukan secara rutin  dapat menjadi lebih baik dari yang sebelum-sebelumnya dan agar dapat membuat orang itu tidak mudah berubah jadi seorang pemalas. Oleh sebab itu, kegiatan femdom pun juga membutuhkan pendisiplinan. Jika pembaca tertarik untuk mengetahui tentang Discipline lebih jelasnya, pembaca dapat membaca postingan Nyonya sebelum ini karena itu juga tentang pendisiplinan dan dominasi seorang wanita.

for Sadism or Submission
Semakin sadis, semakin submissive juga seorang pria terhadap wanita. Sikap sadis dapat ditunjukkan dengan whipping, slapping, cock and ball torture. Aktivitas-aktivitas seperti dapat membuat pria merasa kesakitan sehingga merasa tidak kuasa untuk melawan sang wanita, akibatnya, tentu saja sikap submissivelah yang muncul dari diri pria terhadap wanita yang melakukan Sadism terhadap dirinya. Untuk dapat melakukan sadism, wanita tentunya harus berpakaian semenarik mungkin seperti mengenakan pakaian ketat yang berbahan kulit atau latex warna hitam agar nafsu birahi sang pria dapat muncul dan mengalahkan ratio otak mereka dalam berpikir logik. Usahakan wanita tidaklah full naked dalam melakukan BDSM agar kedudukan wanita yang menjunjung tinggi auratnya dapat lebih mendominasi dan lebih tinggi daripada sang pria yang full naked bak seorang hewan atau budak yang tidak mengenakan pakaian.


for Masochism
Umumnya Sadism dan Masochism merupakan satu kesatuan menjadi Sadomasochism (S&M) seperti judul lagu yang dinyanyikan oleh Rihanna. Disaat sadism menjelaskan tentang kepuasaan seksual yang didapat seorang wanita setelah menyakiti fisik, mendominasi mental, dan membuat harga diri seorang pria jatuh, Masochism menjelaskan tentang kepuasan seksual yang didapat oleh seorang pria saat ada wanita melakukan sadism terhadap dirinya.