Tanpa suruhan dari Nyonya, Satria tidak berani membuka koper dan barang-barang belanjaan Nyonya. Padahal Nyonya berharap Satria akan segera merapikan semua barang bawaan Nyonya begitu ia telah selesai mencuci gelas minumanNyonya. Kenyataannya, sebaliknya dari dapur, ia hanya duduk bersimpuh dihadapan Nyonya. Diam, tersenyum, dengan mata berkaca-kaca seakan-akan Nyonya ingin pergi tanpa kembali kehadapannya. Melihat mukanya yang begitu tulus, Nyonya merasa iba dan akhirnya minta maaf karena telah pergi tanpa pembritahuan. Satriapun masih mencibir dengan keraguan.
"Aku tidak butuh ucapan maaf-mu.. Padahal selama ini aku terus memenuhi keinginanmu. Kukorbankan semua harga diriku, pekerjaanku, kehidupanku. Tapi kamu tega meninggalkanku begitu saja tanpa ada kabar sama sekali kemarin!" ucap Satria dengan nada cukup tinggi. Nyonya kaget saat Satria yang kala itu masih bersimpuh di depan Nyonya sambil meratapi lantai mulai berucap tinggi. Nyonyapun hanya terdiam dan mencoba memakluminya. "Hampir saja aku ingin akhiri semua kehidupan ini! 3 hari sendiri dalam rumah, tidak ada kerjaan, hanya membersihkan rumah sepi itu memangnya enak ?!" bentak Satria sambil mulai berdiri dari simpuhnya dan lagi-lagi Nyonya hanya terdiam sambil memperhatikan mimik wajahnya. Lalu, Satriapun memberanikan diri untuk menatap wajah Nyonya dan kembali menggertak Nyonya."Walaupun aku senang jadi sissy tapi aku ini PRIA!! Jika kamu kembali mengulang kepergian seperti ini, lebih baik aku cari wanita lain yang lebi..."
Sebelum Satria menyelesaikan kalimatnya, Nyonyapun bangun dari tempat duduk dan segera menendang alat kemaluan Satria dengan Stilleto di sepatu yang Nyonya kenakan. Satria-pun mengernyit kesakitan sambil bersujud. Nyonya pun mulai naik pitam dengan tingkah laku Satria yang mulai keterlaluan. Semakin Nyonya diamkan, Satria malah semakin menjadi-jadi. Akhirnya Nyonya geram dan langsung saja menendang Satria. Selagi Satria mengernyit kesakitan, mulutnya masih saja ingin mengucapkan sesuatu. Akhirnya kembali Nyonya tendang bagian pantat dan pinggangnya hingga Satria jatuh tersungkur di lantai. Lalu Nyonya duduk diatas badan Satria, mengikat kedua tangan Satria dengan kaos yang Nyonya kenakan, dan mengikat kedua kaki Satria dengan celana Jeans yg Nyonya kenakan. Nyonyapun merasakan ereksi yang dialami Satria saat melihat Nyonya hanya mengenakan sepasang bra, undies, and heels...
Nyonyapun bangun dari badan Satria dan pergi mengambil kantong - kantong belanjaan yang Nyonya beli khusus untuk Satria. Nyonya tuangkan semua isi baju-baju wanita di dalam tas kantong tersebut ke atas kepala Satria. Dari mimik wajah yang emosi, akhirnya wajah Satria pun luluh tersenyum malu. Satria memohon-mohon untuk melepaskan ikatan di kedua kaki dan tangannya agar ia bisa segera memeluk Nyonya. Setelah Nyonya lepaskan ikatan-ikatan tersebut, benar saja Satria langsung memeluk dan berbisik minta maaf karena telah menggertak Nyonya. Nyonya tidak langsung begitu saja memaafkan Satria, Nyonya bangun dari badan Satria dan pergi duduk di sofa. Satria terus mengikuti Nyonya dan memohon bagaimana caranya agar Nyonya memaafkan dirinya. Akhirnya Nyonya mau memaafkan Satria dengan syarat ia akan mulai terus mengenakan baju-baju yang Nyonya belikan di setiap malam saat tidur bersama Nyonya. Dan Satria menyanggupi permintaan Nyonya karena itu memang waktu playtime kami berdua agar kehidupan kami tidak lekas bosan.
Seminggu berjalan sesuai kehendak Nyonya, Nyonya bekerja dari pagi hingga malam, Satria mengurus rumah, dan Satria mau menjadi Sissy yang dapat Nyonya jadikan alasan mengapa Nyonya harus lebih dominan saat sedang melakukan hubungan seksual. Satria tidak keberatan dengan semua ini, malahan lebih senang dengan kehidupan seperti ini. Setiap Nyonya pulang dari kantor, rumah telah bersih, dinner telah di meja makan, dan Satria telah siap menyambut Nyonya dengan kostum Sissy-maid yang Nyonya belikan. Semua berjalan dengan bahagia tanpa terasa besok adalah hari ulang tahun Satria. Nyonya pun menjadi panik karena belum menyiapkan kejutan apa - apa untuk Satria! Nyonya segera membuka Internet untuk browsing benda bagus yang cocok untuk Satria. Setelah berjam-jam menghabiskan waktu kantor hanya untuk mencari kado Satria, akhirnya Nyonya nemu! :)
Nah penasaran kado apakah untuk Satria nanti... hihi, lanjut di FemDom to Live berikutnya yah~ Thank you for following this story. Muchos hugs and kisses from Nyonya Anya.. ;* ;* ;*
x.o.x.o