Selasa, 14 Agustus 2012

Push HIM to the Limit.. Yeaaah!!

Di dalam blog Nyonya, Nyonya pernah membahas mengenai "Femdom is all about Love and Punishment". Sayangnya Nyonya belum dapat menjelaskan secara detail mengenai aktivitas apasih yang sebenarnya dikategorikan sebagai aktivitas Punishment dan bagaimana cara membedakan aktivitas Punishment dengan aktivitas femdom lainnya. Pada post-an kali ini, Nyonya akan mencoba untuk bahas mengenai Punishment secara lebih detail. Namun sebelumnya, Nyonya akan kembali mengajak pembaca untuk kembali mengingat dulu apakah arti punishment itu dan kapankah sebaiknya punishment itu diterapkan yah... ;*

Punishment adalah hukuman yang sebaiknya diberikan kepada para Submissive jikalau Dominator merasa tidak puas dengan apa yang telah dilakukan oleh para Submissive dalam melayani si Dominator. Contohnya: Submissive Nyonya telah mengalami ejaculation disaat Nyonya belum puas dalam berhubungan badan dengannya atau Submissive Nyonya ketahuan sedang menggoda wanita lain di dalam kehidupan sehari-hari. Nah, disaat para Submissive ketahuan melakukan kesalahan yang memang seharusnya diberikan hukuman agar tidak mengulang kesalahannya,  aktivitas - aktivitas berikut menurut Nyonya dapat dijadikan sebagai punishment mereka.

I. Cock Ball Torturing (CBT)

Daripada P*n*s atau C*ck, Nyonya lebih senang menggunakan istilah Peacock untuk merujuk ke kata-kata tersebut. Okay, bagi pembaca yang belum mengetahui Peacock, berikut sedikit ilustrasi mengenai peacock. Batang peacock itu elastis, dapat memanjang, dapat mengeras, dan dapat juga melembek sehingga bisa diremas-remas seperti balon. Sedangkan kepala Peacock itu kenyal karena memiliki lapisan kulit yang cukup tebal.

CBT adalah aktivitas yang dapat diimplementasikan disaat si peacock sedang dalam kondisi lembek dan dapat juga dilakukan disaat si peacock sedang kondisi erection. If the peacock shaft sedang lembek, peacock dan bolanya dapat diikat-ikat kencang menggunakan tali lalu Dominator dapat membiarkannya gantung begitu saja selama beberapa menit atau dapat juga dengan menggunakan tangan dan kaki atau menggunakan alat bantu seperti stick billiard dan tongkat sapu untuk memukuli si peacock. Selain dengan tali, Dominator juga dapat juga menggunakan cock clamps seperti gambar di bawah ini yang tentunya harus dibeli di toko sex toys yang ada. Jangan sembarangan beli clamps yang dijual di toko bangunan karena berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit. Nyonya amat sangat tidak merekomendasikan itu.


Lalu, if the peacock shaft is in rigid or ejaculation, Nyonya sarankan jangan menggunakan teknik yang sama seperti saat peacock shaft is in flaccid or lembek. The rigid peacock dapat disiksa dengan cara trampling (diinjak-injak menggunakan sepatu heels), meremas-remas/menggigit bola peacock secara kasar, dan memukuli kepala peacock tanpa diikat-ikat terlebih dahulu. Selama melakukan CBT, ucapan-ucapan yang dapat membuat Submissive feels for being humiliated juga perlu dilakukan agar aura yang menunjukan Dominator memang sedang marah dan mendominasi dapat lebih terlihat.

II. Spanking & Whipping



Selain peacock, organ tubuh lain yang dapat menerima penyiksaan adalah p**t*t atau Buttock. Karena sama-sama kenyal dan memiliki ketebalan kulit yang cukup tebal, Buttock adalah organ yang paling cepat untuk recovery dari rasa sakit dan memar akibat suatu benturan. Spanking & Whipping adalah aktivitas yang menyakiti buttock si Submissive. Perbedaan Spanking & Whipping terletak dari alat pemukul si buttock. Spanking yaitu gerakan menampar buttock hanya dengan menggunakan tangan kosong atau benda kaku seperti tongkat dan penggaris. Gerakan spanking ibarat gerakan seorang ibu yang kesal dengan tingkah laku anaknya dan menghukumnya dengan memukuli buttock sang anak hingga menangis. Semakin keras tamparan yang diberikan tentunya warna buttock akan menjadi semakin merah dan tenang saja gerakan ini tidak akan membuat si buttock hingga berdarah koo. Beberapa submissive pria malah menganggap rasa perih seperti percikan setrum akibat tamparan adalah pleasure buat mereka jadi jangan menganggap submissive kalian itu aneh atau kelainan jika senang dan ketagihan untuk mendapatkan spanking dari sang Dominatornya yea ;)



Sedangkan Whipping adalah level tingkat tingginya spanking karena menggunakan alat bantu seperti tali, pecutan, atau sabuk celana. Ibarat majikan dan budak di jaman Victorian, whipping adalah hukuman bagi para budak yang melawan majikannya dengan cara mengikat tangan dan kaki si budak dengan tali agar ia sulit bergerak lalu memecut badan bagian belakangnya dengan pecutan hingga si budak meringis kesakitan. Dalam femdom, badan bagian belakang yang dimaksud adalah daerah buttock karena daerah badan belakang selain buttock dapat menyebabkan bekas luka yang tentunya tidak secepat buttock untuk recovery ke bentuk semula. Menurut nyonya, gerakan ini perlu dilakukan dengan kesepakatan bersama dari kedua belah pihak karena gerakan ini memang perlu mental yang lebih siap dibandingkan dengan spanking.

Dari aktivitas -aktivitas yang telah Nyonya sebutkan barusan ini, selain memberikan rasa sakit dan penderitaan untuk si Submissive, Nyonya juga mendapatkan rasa pleasure serta kepercayaan dari Submissivenya Nyonya karena ia jadi sungguh - sungguh dapat mengerti bagaimana perasaan para wanita yang mereka sakiti dan takut untuk mengulangi kesalahannya lagi. Semakin besar rasa sakit yang Nyonya berikan, maka semakin besar juga rasa traumatis yang dihasilkan dan dirasakan oleh Submissive Nyonya. Alhasil, sang Submissive menjadi lebih patuh, tunduk, dan takut untuk berbuat sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kehendak Nyonya.

"Pain and suffering are always inevitable for a large intelligence and a deep heart. The really great men must, I think, have greatness sadness on earth"
Fyodor Dostoyevsky, Crime and Punishment

Walaupun punishment dapat dijadikan metode untuk perbaikan diri, Nyonya sarankan untuk para Dominator agar tetap berprikemanusiaan dalam memberikan punishment dan janganlah sering-sering juga melakukan punishment okaaay! Mengapa harus berprikemanusiaan dan jangan sering-sering? Karena.... Memang ada yah manusia yang mau disiksa terus sama pasangannya dan kehilangan organ vital untuk bereproduksi hanya karena femdom?? mhihihi ;*

Hope you can get my messages in this post and please keep tuning to my blog..
Lotta hugs and kisses from Nyonya Anya ;* ;* ;*

4 komentar:

  1. hmm... emang yg paling susah nih mengenalkan mengenai masalah 'punishment' ini ke pacar ak... klo yang lain2 sih relatif gampang. malah pacar ak seneng bgt kalo dia diperlakukan sbg 'ratu' dan ngeliat ak jadi penurut bgt... :-)

    BalasHapus
  2. Makanya suruh pacarnya buka blog Nyonya dong mhihihi ;*

    BalasHapus
  3. Saya pernah melihat video BDSM. dimana seorang sissy dapat hukuman dari mistress. Kemudian "dd" nya dikunci dengan menggunakan alat tertentu, dan mistress nya mengatakan bahwa "dd" kamu tidak bisa kemana2, karena kunci ada pada saya. Sebagai seorang sissy, Rasanya sangat tertekan banget mendengar mistress nya mengatakan hal itu. Suatu penyiksaan yang sangat seru sekali ^_^

    BalasHapus
  4. Saya sebagai laki-laki minta maaf karena di dalam sejarah kami kaum laki-laki telah menindas kaum perempuan dan sekarang saya berharap sekali mendapatkan wanita yang akan mendominasi kehidupan saya sebagai wujud permintaan maaf saya mewakili para pria bejat pada masa dulu yah dan saya berjanji akan membayarnya dengan cara benar-benar sungguh menghormati kaum wanita dan juga saya berharap banyak kaum wanita yang membaca blog ini agar sadar bahwa selama ini kaum perempuan telah ditindas dalam waktu yang sangat lama dan saya berharap juga kaum laki-laki membaca blog ini juga agar menyudahi yang agkuh dan sombong dengan status kelaki-lakiannya dan saya betul-betul berharap dan sangat berharap di indonesia akan ada presiden wanita yang dapat memberikan kesadaran semacam ini kepada masyarakat indonesia lalu selanjutnya membuat peraturan yang membebaskan kaum wanita untuk menjajah kaum laki-laki tapi tentu akan lebih- lebih dan akan benar-benar jauh lebih hebat lagi kalau sang presiden indonesia yang adalah seorang wanita ini akan mampu memberikan kesadaran yang sama ke seluruh dunia karena saya sadar kaum laki-laki pantas untuk balik dijajah oleh kaum wanita melihat betapa kejamnya yang terjadi pada masa lalu dan juga atas alasan keadilan sebenarnya kalau kaum wanita bisa lebih bersatu seharusnya bisa melakukan itu dan saya sebagai laki-laki tidak akan tersinggung karena seperti yang saya katakan tadi atas dasar kepantasan dan keadilan itu seharusnya bisa dibenarkan

    BalasHapus