Senin, 11 Juli 2011

FEMDOM is all about love and punishment :*

Di dalam kehidupan femdom, pendisiplinan seorang pria agar pria itu dapat menjadi pelayan yang lebih baik bagi sang majikan wanitanya adalah hal penting. Disiplin merupakan hal yang berbeda dengan hukuman (punishment). Disiplin dilakukan dengan cara memberikan kegiatan seksual ala femdom secara rutin dan berkala kepada sang pria sehingga ia terbiasa dengan kegiatan femdom. Dengan kata lain, disiplin merupakan latihan bagi para pria untuk dapat lebih submissive terhadap majikannya dan sebagai ajang bagi sang wanita untuk dapat lebih menunjukkan kekuatan serta kekuasaannya dihadapan sang pria. Berikut adalah salah satu advertisement clothing line terkenal bernama Dolce &Gabbana yang menggunakan tema femdom. Nyonya menemukan iklan ini dalam majalah Bazaar Indonesia dan mencoba mencarinya kembali di Google ternyata ada. Bagi Nyonya, iklan ini cukup menarik karena terdapat unsur yang pas dengan discipline and punishment..


Jika ada disiplin, mengapa ada hukuman (punishment) ?

Hukuman tercipta disaat seseorang melakukan sebuah kesalahan yang bertentangan dengan hukum yang berlaku. Di dalam femdom, hukum yang berlaku adalah perintah sang majikan atau si Mistress. Saat sang pria atau budak tidak dapat menuruti perintah sang majikan, majikan dapat memberikan hukuman sesuka hati majikan baik itu berupa hukuman fisik maupun hukam batin agar sang pria trauma akan kesalahannya dan lebih takut dengan majikannya. Contohnya: Nyonya membuat hukum bahwa peliharaan Nyonya dilarang bermastrubasi. Karena peliharaan Nyonya tahu bahwa hukum dilarang bermastrubasi itu berlaku dan ia melanggarnya, Nyonya tidak segan-segan melakukan D&S activity seperti whipping atau spanking (yang akan Nyonya bahas di post-post berikutnya) kepada peliharaan Nyonya tanpa segan-segan. Seperti yang kita tahu, menyambuk (whipping) orang merupakan perbuatan salah, tapi karena Nyonya melakukan whipping untuk orang bersalah maka aktivitas ini bukanlah hal yang salah..

Lalu apa hubungannya disiplin, femdom, dan cinta?

Seperti yang Nyonya telah tulis mengenai perkenalan dengan femdom, submissive tercipta karena seorang pria benar-benar menghargai sosok wanita yang ia patuhi. Itulah bentuk cinta yang diberikan kepada wanita yang dihormatinya. Dapat bersikap submissive terhadap seorang wanita merupakan bentuk cinta yang sungguh besar. bersikap submissive berarti pria itu harus rela kehilangan harga dirinya hanya untuk memberikan kepuasan bagi wanita tersebut.

Lalu disaat sikap submissive telah tertanam dalam diri sang pria, pendisiplinan pun juga harus diciptakan agar femdom dapat terus berjalan dan rasa submissive yang terdapat dalam diri pria itu tidak hilang. Pria submissive tanpa diberikan pendisiplinan umumnya akan kehilangan rasa submissivenya dan dapat kembali lagi ke sifat egois serta pemalasnya. Oleh sebab itu, disiplin sangatlah penting dilakukan secara berkala.

Dalam proses pendisiplinan, hukuman sewaktu-waktu dapat terjadi. Se-submissive-submissive-nya seorang pria terhadap wanita pasti dapat saja melakukan pelanggaran baik itu secara disengaja maupun tidak disengaja. Hukuman sangatlah diperlukan di dalam proses pendisiplinan agar pria submissive semakin mengetahui bahwa yang mendominasi dalam hubungan ini adalah sang wanita. Semakin banyak peraturan yang dibuat oleh sang wanita, maka semakin besar juga kemungkinan pelanggaran yang dapat dilakukan oleh sang pria. Dengan adanya ancaman hukuman ini, pria diharapkan dapat menjadi lebih takut akan kekuasaan sang wanita dan dapat lebih submissive dalam menjalankan perintah sang wanita.









Selamat mencoba...
Salam Nyonya Anya :*

3 komentar:

  1. Apa pendapat 'Nyonya' dg 2 trit:
    http://conectique.com/komentar/index.php?action=view&article_id=3403
    http://www.hanyawanita.com/komentar/index.php?action=view&article_id=3444
    :)

    BalasHapus
  2. sudah Nyonya tanggepin di post Nyonya yg tentang foot worship hihi thank you yaah udah baca blog Nyonya :*

    BalasHapus
  3. setuju sm yg nyonya tulis..
    Di dlm asrama jg kyk gt, bnyk praturan, dsiplin,dsb...
    Klo satu orang aja yg melanggar semua kena hukuman.
    Biasa nya para senior ngomong gini, "setiap kesalahan pasti ada tindakan".
    Abis itu semua disuruh ambil sikap sempurna trus dielus elus sm senior2 sampe minta ampun.
    Mendingan di siksa sm pasangan drpd sm monster2 itu.

    BalasHapus