Kamis, 06 Oktober 2011

If KB didn't work, TRY FEMDOM immediately !

Bagi penduduk ibukota seperti kota Jakarta, masalah KEPADATAN PENDUDUK adalah masalah yang tidak dapat dihentikan dan berkelanjutan. Ibarat manusia, ibukota juga merupakan sebuah anggota tubuh yang terdiri dari bermacam-macam sistem. Masalah ini memberikan dampak komplikasi pada sistem perkotaan Jakarta seperti berupa penyakit macet, pengangguran, kemiskinan, banjir, kekurangan pangan, dan lain-lain yang terus berkembang biak hingga membentuk penyakit-penyakit kota lainnya yang sulit untuk ditangani. Yah cukuplah pembukaan mengenai kota Jakartanya, yang Nyonya ingin bahas dalam post-an hari ini bukanlah mengenai Jakarta, tapi Nyonya ingin berpendapat mengenai kepadatan penduduk.

Nyonya adalah wanita yang hidup dan tubuh sedari kecil di kota besar. Jika sedang stuck diperempatan lampu merah jalan besar, Nyonya merasa miris melihat ibu-ibu menggendong anaknya atau anak kecil yang kesana kemari di jalanan tanpa orang tua hanya untuk meminta-minta uang kepada para pengguna jalan. Melakukan hubungan seksual memang nikmat dan mempunyai anak juga merupakan sebuah anugrah. Namun, jika anak yang lahir itu terlalu banyak dan tidak dapat dirawat dengan baik, anak bukanlah lagi sebuah anugrah melainkan sebuah bencana. Untuk menanggulangi bencana itu, tentu saja pemerintah telah mempersiapkan antisipasinya dengan program Keluarga Bencana atau disingkat KB. KB telah membantu sel telur untuk tetap terjaga dari serangan sperma. Sayangnya, karena kecepatan sperma yang begitu lincah dan terampil, terkadang KB masih saja dapat dijebol oleh sperma sehingga munculah bibit manusia baru ke muka bumi ini.


Oleh sebab itu, Nyonya ingin memperomosikan kepada warga Indonesia untuk MULAILAH mencoba FemDom pada saat berhubungan badan. Bagi yang beragama, FemDom itu tidak menyalahkan aturan yang ada jika dilakukan dengan pasangan masing-masing. Jika anda melakukannya bersama gadis bayaran dari pinggir jalan, tentu saja FemDom akan menambah dosa anda. Namun jika anda melakukan bersama pasangan, anda telah melaksanakan apresiasi yang sangat besar atas keberadaannya sosok wanita. Dengan FemDom, wanitalah yang mengatur segalanya. Mengatur dimana tempat melakukannya, bagaimana cara melakukannya, dan kapan prianya boleh mencapai klimaks. Alhasil di dalam alam bawah sadar, spermapun juga jadi dapat diatur oleh sang wanita untuk kapan ia diperbolehkan bertemu dengan si telur. Jika KB tidak berhasil, cobalah FEMDOM dan rasakan sensasi yang berbeda dalam hubungan Anda :)

bunch of hugs and kisses from Nyonya Anya :*

5 komentar:

  1. menurut saya tidak perlu yang namanya saling menjajah baik dulu atau sekarang.. Nyonya setuju kan..

    BalasHapus
  2. Bukan solusi....
    Apa yg ada didunia ini ..sekcil apa pun ada yg atur...hewan sekecil bakteripun ada yg atur...
    Biarkan semua berjalan seperti seharus..
    Yg pada akhir tuanya dunia 1 laki2 di ikuti 40 wanita...meskipun saya tau tentang bdsm ...aku gk mau kasih tau orang lain...krn aku sendiri gara2 kenal/tau bdsm ..otak dh gk bisa berfikir logika...n aku gk mau orang lain sama kayak aku...khususnya wni ...emg bdms itu bukan hal yg baru ...sebelom aku lahir pun sudah ada ..yg mungki benar pepatah bilang..semua hal didunia ini gk ada yg baru...jd meneurutku bdsm ini cuman nyebarnya gk bgtu cepat di muka bumi ini..sekali lg itu bukan solusi k anya...maaf ..aku gk sependapat...slam dua jari..

    BalasHapus
  3. KB itu menurutku solisi ...mungkin yg punya anak banhak ato apa itu ...orangnya gk KB ...toh juga KB kan macemnya banyak dan jangka lama waktunya juga beda2...gtu setauku...maaf klw salah...
    Soalnya aku gk pernah kb..aku kan cwo..hehehehe...

    BalasHapus
  4. Sebetulnya kita manusia udah ngerusak segala macam di dunia ini kok. God make it perfect and balanced. We ruined it, from many direction and dimension.

    Jadi tinggal mau sampai "batas mana" kita oke dan kuat nurut sama the "basic rules". Kalau mau sepenuhnya nurut, well bahkan KB pun gw rasa ttp ga bagus. (Krn ada hal yg seharusnya terjadi, tp diblok paksa).

    Its up to every individual.

    BalasHapus