Senin, 21 Februari 2011

Own Puppies?? I've Got Better than That !

okaay, ini adalah salah satu pengalaman Nyonya Anya. Nyonya dibesarkan oleh keluarga yang cukup religius sehingga dilarang untuk memelihara anjing. Waktu nyonya kecil, banyak sekali acara televisi yang menayangkan betapa menggemaskannya melihara anjing. Contohnya Air Bud, Cat Dog, etc. Oleh sebab itu, nyonya jadi ingin sekali untuk punya anjing. Untuk memenuhi keinginan tersebut, nyonya akhirnya membeli kucing, hamster, kura-kura, burung, dan kus kus. Namun, dari semua binatang tersebut, nyonya belum mendapatkan binatang yang sepintar anjing.

hari demi hari pun berlalu... Nyonya berubah dari seorang gadis kecil menjadi seorang wanita...

Nyonyapun mulai tertarik dengan lawan jenis. Setelah mengencani beberapa pria, nyonya bertemu dengan seorang pria bernama Ryan. Ryan adalah pria yang baik dan begitu sayang kepada keluarganya. Ryan dibesarkan secara Single-Parent dimana orang tuanya cerai akibat kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya. Hampir sepanjang usianya ia hidup hanya bertiga dengan ibu dan kakak perempuannya. Oleh sebab itu, Ryan begitu amatlah menghargai adanya sosok seorang wanita. Ia bersyukur dengan kehadirannya wanita dalam dunia ini. Berkat wanita-wanita perkasa dalam keluarganya, Ryan dapat hidup berkecukupan hingga saat ini.

Setelah cukup mengenal dan merasa nyaman untuk dekat dengan Ryan. Nyonya Anya pun tidak segan untuk membuat komitmen dengan Ryan. Diawal hubungan, hubungan kami layaknya sepasang kekasih pada umumnya. Namun, setelah berjalan beberapa waktu kami mengalami kebosanan. Mulailah Ryan mencari akal untuk menghapus kebosanan ini. Saat itu Ryan belum tau apa-apa tentang FEMDOM hingga akhirnya ia menemukan video di sebuah jejaring sosial tentang Strap-On.
Lalu Ryan menunjukan video itu dan nyonyapun menjadi penasaran karena laki-laki dalam video itu terlihat lucu sekali seperti anjing. Semenjak itu, kami berdua menjadi penasaran dengan femdom dan mulai mempraktekan dalam hubungan kami. Dari cuma hubungan seksual, femdompun dibawa hingga kehidupan sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari, Ryan menjadi lebih hormat dan tunduk kepada nyonya. Setiap hari ia tidak berani melawan semua perintah nyonya. Setiap nyonya memberikan perintah, Ryan merasa seperti melihat sosok wanita hebat dalam diri nyonya. Wanita yang angkuh, perkasa, dan patut dihormati.

1 komentar:

  1. maaf, nyonya..
    Boleh tau kpan nyonya mulai kenal sm om ryan??
    Ampun, nyonya klo prtanyaan nya trlalu pribadi.

    BalasHapus